Obat Penambah Berat Badan Ternyata Bahaya Juga


Obat penggemukan sering dicoba oleh sebagian orang untuk menambah berat badan. Apakah Anda termasuk mereka? Obat ini biasanya berbentuk pil atau tablet yang terbuat dari herbal atau bahan kimia. Obat berlemak sangat mudah ditemukan di apotek dan toko obat.

Harus digarisbawahi, cara menggemukkan tubuh yang tepat tidak hanya dengan meningkatkan berat badan, tetapi juga dengan meningkatkan indeks massa tubuh (IMT).

Ini berarti Anda harus fokus pada peningkatan massa otot dan bukan pada penumpukan lemak dalam upaya menambah berat badan. Untuk mencapai berat badan ideal, seseorang harus memiliki BMI antara 18,5 dan 25.

Obat berat badan yang aman dikonsumsi

Seperti pil diet penurun berat badan, tidak ada obat yang secara langsung dapat membuat Anda gemuk. Berikut daftar kandungan obat penambah berat badan yang banyak beredar di pasaran dan aman dikonsumsi:

Protein

Sebagai obat penambah berat badan terbaik, obat penurun berat badan harus mengandung protein. Protein merupakan komponen penting dalam membangun massa otot, yang dapat meningkatkan berat badan Anda.

Namun, ingatlah bahwa cara umum untuk menambah berat badan adalah dengan siklus kalori masuk dan keluar. Berat badan Anda mungkin mengalami penurunan.

Kreatin

Sebagian besar obat lemak tubuh mengandung creatine, yang dikatakan sebagai salah satu zat paling aman bagi tubuh, terutama jenis creatine monohydrate. Zat ini telah terbukti meningkatkan massa otot dan produksi energi dalam tubuh dengan penggunaan teratur.

Efek Samping Obat Lemak Tubuh

Obat ini mengandung steroid berbahaya untuk pasien yang mengalami penurunan berat badan karena penyakit tertentu, seperti diabetes.

Cara yang lebih aman untuk menambah berat badan

Anda tidak perlu mengonsumsi suplemen atau obat binaraga untuk menambah berat badan. Syaratnya, asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh Anda harus lebih banyak dari jumlah kalori yang Anda konsumsi. Beberapa cara menambah berat badan melalui diet yang dianjurkan oleh ahli gizi adalah sebagai berikut:

  • Makan lebih sering. Anda bisa makan 5-6 kali makan besar atau camilan per hari.
  • Pilih makanan kaya nutrisi. Hindari makanan cepat saji, tetapi pilihlah roti gandum, pasta dan sereal, buah-buahan dan sayuran, daging dan kacang-kacangan.
  • Minum susu, tidak harus secara khusus berlemak, tetapi Anda juga bisa mengonsumsi susu sapi secara umum, termasuk produk olahan seperti smoothie atau milkshake.
  • Jangan minum air sebelum makan, karena bisa membuat perut kenyang sebelum selesai makan.