Istilah beras analog mungkin masih terdengar asing di telinga banyak orang. Beras analog merupakan makanan alternatif pengganti nasi yang biasa dikonsumsi setiap harinya. Pengembangan beras ini menjadi salah satu upaya untuk mendukung program diversifikasi pangan masyarakat. Apa bedanya dengan nasi biasa?
Manfaat Beras Analog
Beras analog tidak hanya sebagai pengganti nasi biasa, tetapi juga dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harus disesuaikan dengan kondisi fisik kesehatan Anda.
Dilansir dari Badan Litbang Pertanian, untuk mendukung program diversifikasi pangan, mengembangkan beras analog dari kombinasi sagu, buah merah dan daun kelor. Sagu mengandung sekitar 75 persen amilopektin, sedangkan buah merah mengandung beberapa antioksidan dan nutrisi lain yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Sedangkan beras analog jagung mengandung provitamin A dan beta karoten yang dapat berperan sebagai antioksidan alami.
Kandungan antioksidannya dipercaya dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan menangkal radikal bebas untuk mencegah penyakit.
Sementara itu, dalam penelitian melakukan uji coba membuat nasi analog menggunakan jagung, talas dan singkong.
Berdasarkan berbagai formula yang dibuat, beras analog dengan kombinasi 50 persen singkong, 35 persen jagung, dan 15 persen talas adalah yang terbaik. Beras ini memiliki warna yang cerah dan daya serap air yang baik. Apalagi makanannya tidak kalah dengan nasi.
Beras analog cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes karena memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan beras.
Jadi bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit diabetes, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan untuk mengonsumsi beras analog.
Serat pangan pada beras analog dapat berasal dari jagung, kedelai, dedak dan sorgum.
Bagaimana cara mendapat nasi analog?
Ketersediaan beras yang melimpah, mudah diperoleh dan cepat diolah, membuat masyarakat Indonesia sulit beralih dari makanan pokok ini. Selain itu, harga beras analog sebagai alternatif juga terbilang lebih mahal.
Jika budget Anda terbatas, tidak ada salahnya mencoba beralih ke beras analog. Anda dapat dengan mudah menemukannya di toko online. Sebelum mencoba makan nasi analog, Anda juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli gizi agar mengetahui kebutuhan nutrisi tubuh.