Gejala Umum Infeksi Menular Seksual pada Perempuan
Infeksi menular seksual (IMS) adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral. Perempuan cenderung lebih rentan terhadap IMS karena anatomi tubuh mereka. Beberapa IMS sering kali tidak menunjukkan gejala awal, namun ketika gejala muncul, bisa mengindikasikan infeksi yang serius. Penting bagi perempuan untuk mengetahui tanda-tanda umum IMS agar dapat segera melakukan pemeriksaan dan mendapatkan perawatan yang tepat. Berikut adalah beberapa gejala umum IMS pada perempuan.
1. Keputihan yang Tidak Normal
Salah satu tanda umum IMS pada perempuan adalah perubahan pada keputihan. Keputihan yang normal biasanya bening atau putih dan tidak berbau. Namun, jika keputihan berubah warna menjadi kuning, hijau, atau cokelat, berbau busuk, atau disertai dengan tekstur yang berbeda, ini bisa menjadi tanda infeksi seperti gonore atau trikomoniasis.
2. Rasa Gatal atau Iritasi di Area Genital
Rasa gatal, terbakar, atau iritasi di sekitar area genital juga bisa menjadi gejala IMS. Infeksi seperti herpes genital atau kandidiasis (infeksi jamur) sering kali menyebabkan sensasi gatal dan tidak nyaman pada vagina atau vulva. Jika gejala ini disertai dengan ruam atau luka kecil, segera periksakan ke dokter.
3. Nyeri Saat Buang Air Kecil
Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil bisa menjadi tanda infeksi saluran kemih (ISK) atau IMS seperti klamidia dan gonore. Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan pada uretra, yang membuat buang air kecil terasa sakit. Jika rasa sakit ini berlanjut, terutama jika disertai dengan keputihan yang tidak normal, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan medis.
4. Perdarahan di Luar Siklus Menstruasi
Perdarahan yang terjadi di luar siklus menstruasi normal bisa menjadi tanda adanya IMS. Infeksi seperti klamidia atau gonore dapat menyebabkan peradangan pada leher rahim, yang bisa menyebabkan perdarahan ringan atau bercak di luar waktu menstruasi. Ini adalah gejala yang serius dan perlu ditangani segera.
5. Nyeri saat Berhubungan Seksual
Infeksi menular seksual dapat menyebabkan peradangan pada organ reproduksi, yang bisa menimbulkan rasa sakit saat berhubungan seksual. Ini sering terjadi pada infeksi seperti klamidia, gonore, atau penyakit radang panggul (PID) yang diakibatkan oleh infeksi. Rasa nyeri yang berulang atau parah selama hubungan seksual adalah tanda yang tidak boleh diabaikan.
6. Luka atau Lecet di Area Genital
IMS seperti herpes genital atau sifilis dapat menyebabkan luka, lecet, atau benjolan di sekitar area genital, mulut, atau anus. Luka ini biasanya terasa nyeri dan bisa disertai dengan sensasi terbakar. Pada kasus sifilis, luka mungkin tidak terasa sakit pada awalnya, namun bisa berkembang menjadi masalah yang lebih serius jika tidak ditangani.