Akibat terjadinya peristiwa kecelakaan bus sriwijaya terdapat korban sebanyak 31 orang meninggal dan 24 orang lainnya luka parah dalam kecelakaan tersebut. Bus tersebut masuk ke dalam jurang yang sedalam 75 meter.

Diketahui bus tersebut membawa penumpang sebanyak 55 orang, termasuk supir dan kernet yang berangkat dari bengkulu sampai ke palembang.

Bus tersebut jatuh ke dasar sungai lematang. Yang informasinya, terdapat 53 orang di dalam bus tersebut. Ada sebanyak 28 orang penumpang yang naik dari loket bengkulu. Sedangkan yang lainnya penumpang yang naik dari jalan.

Kejadian ini masih dalam penyelidikan, masih belum ditahu pasti karna memang masih dalam evakuasi. Yang pastinya kejadian tersebut ada terdapat 55 orang yang berada di dalam bus. Dari data yang naik bus dari loket bengkulu terdapat 28 orang, akan tetapi ada juga penumpang yang naik di jalan. Menurut polisi, sebagian badan bus tertutup aliran air sungai. Sampai petugas melakukan harus menyelam terlebih dulu agar dapat untuk mengangkat korban.

Kepala seksi operasi dan tim sar telah mengungkapkan korban ditemukan didasar sungai. Sehingga langsung dilakukan penyelaman para korban langsung di evakuasi ke RSUD palembang guna untuk melakukan identifikasi. Ada juga korban yang terjebak di dalam bus, ada sebagian yang berhasil untuk keluar dan terbawa arus sungai. sehingga kita langsung menyisir pada sungai tersebut sampai saat ini masih dalam melakukan pengecekan TKP.

Direktur JPD (Jenderal Perhubungan Darat) Kementrian Perhubungan Budi Setiadi mengatakan bahwa bus tersebut itu layak jalan. Namun ia menduga bahwa bisa saja ada terjadi gangguan pada bus tersebut. Dugaan sementara bus tersebut remnya blong singgah terjadinya penyebab kecelakaan.

Saat melakukan pengecekan petugas kemenhub provinsi mengatakan bahwa menurutnya hasil dari pengecekkannya di ketahui bahwa kir dan SIM nya juga masih aktif. Lalu kendaraan tersebut baru dilakukan cek seperti berkondisikan masih bagus. Karna itu kendaraan tahun 1999, memang sudah cukup lama juga akan tetapi baru saja di rekondisikan pada tahun 2018. Dapat dibilang secara fisik masih bagus, tapi mesin lama.