Mengenal Apa Itu MSG dan Apakah Berbahaya ?


MSG adalah penambah rasa yang telah biasa ditambahkan ke makanan seperti tumis sayuran, sup dan daging olahan selama ratusan tahun, terutama di Asia. Orang Indonesia lebih sering menyebutnya micine (mecin) atau vetsin. Menambahkan mecine membuat hidangan ini benar-benar beraroma dan lezat. Namun, Anda juga harus mewaspadai potensi bahaya dan efek samping dari penggunaan MSG secara berlebihan.

Apa itu MSG?

MSG adalah singkatan dari monosodium glutamate. MSG merupakan bahan tambahan pangan yang berguna sebagai penambah rasa gurih.

Micin terbuat dari garam natrium dan asam glutamat. sejenis asam amino yang menyusun protein dalam tubuh.

Namun, sebagai bahan dalam micin, asam glutamat bertindak mirip dengan glutamat untuk memberikan rasa asin dan gurih yang sering disebut sebagai umami.

Dalam bentuk alaminya, glutamat adalah zat yang secara alami dapat kita temukan di sejumlah makanan, seperti rumput laut, tomat, dan keju.

Benarkah MSG berbahaya bagi kesehatan?

Mengutip ahli, Food and Drug Administration (FDA) sebagai Food and Drug Administration di Amerika Serikat telah mengkonfirmasi bahwa MSG adalah bahan makanan yang umumnya aman. MSG juga sudah dipastikan aman dikonsumsi oleh anak-anak.

Hal ini juga berlaku untuk BPOM dan Kementerian Kesehatan RI. Berdasarkan Peraturan BPOM Nomor 23 Tahun 2013 dan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 33 Tahun 2012, MSG aman digunakan sebagai bahan tambahan makanan. Dianjurkan untuk membatasi dosis.

Pasalnya, bagi sebagian orang, mengonsumsi MSG (monosodium glutamate) bisa menimbulkan beberapa gejala yang mengganggu.
Dahulu, sederet reaksi negatif setelah mengonsumsi makanan yang mengandung micin disebut Chinese Restaurant Syndrome.

Istilah ini awalnya berasal dari fenomena munculnya mati rasa di leher, pusing dan mual setelah mengonsumsi makanan Cina yang diduga banyak mengandung monosodium glutamat.

Secara umum, seseorang mungkin mengalami kepekaan saat menambahkan lebih dari 3 gram micin ke dalam makanan. Anda tidak perlu terlalu khawatir, karena gejala yang muncul biasanya ringan dan tidak memerlukan penanganan khusus.

Sejauh ini, bagaimanapun, para peneliti belum menemukan bukti pasti tentang hubungan antara efek MSG dan respons ini.

Jika Anda mengalami gejala yang tidak biasa setelah makan mecin, Anda harus segera berhenti meminumnya.

Tips memasak aman dengan MSG

Penggunaan terbaik MSG adalah pada masakan seperti daging, ikan, seafood, saus dan sup. Untuk menghilangkan rasa umami, Anda bisa menambahkan bumbu ini sebelum atau bersama dengan bumbu lainnya.

Untuk mencegah efek atau gejala tertentu, FDA telah merekomendasikan dosis aman MSG untuk sekali konsumsi, yaitu sekitar 0,5 gram.

Sementara itu, dengan Peraturan Kepala BPOM RI No. 23 Tahun 2013, BPOM menetapkan batas maksimal penggunaan penyedap rasa tambahan seperti MSG rata-rata 4-6 gram per hari.